Entah
tak tau ada apa dengan perasaanku kali ini, belakangan ini hatiku mendadak sedih,
kadang aku nggak tau apa penyebabnya, kadang aku bingung dengan perasaanku ini,
perasaan yang tiap harinya ceria, penuh canda tawa kini berubah menjadi murung,
nggak tau apa lelah melanda dengan penuh kekecawaan, terfikir olehku akan hidup
ini tentang ketidakadilan.
Aku
sedih dan kecewa dengan keadaan rumahku, kecewa dengan putraku dan suamiku,
apa ini pantas atau nggak aku ceritakan
akupun tak tau, dengan siapa aku bercerita
aku hanya menulis apa yang kurasakan, beberapa kebalakangan hari ini aku merasa sedih dengan sikap putraku, memang
dia masih kecil baru tujuh tahun, belum pantas disalahkan, dia suka melawan
omonganku sering nggak nurut aku perintah ini itu suka membantah, suka melawan
dengan cara yang kasar kadang aku sedih, mungkin dia belum pantas disalahkan
karena dia terlalu kecil, tapi bukankan melentur buluh biarlah dari rebungnya
ya kira-kira gitu dech pepatahnya, kalau salah tolong ajarkan, aku nggak mau
anakku jadi anak yang kurang ajar dan nggak hormat sama orang tuanya, kadang
ini salahku juga karena aku kurang perhatian sama dia, karena aku terlalu sibuk
dengan kerjaanku di Kantor belum lagi mengurusi rumah beserta penghuni didalamnya, aku nggak cukup waktu
bersamanya, bagamana lagi hidup ini pilihan, mudah-mudahan ini nggak
berlangsung lama, hanya pemberontakan sesaat oleh anak-anak yang pengen
diperhatikan, mungkin aku harus merubah sedikit sikapku dan memberi waktu lebih
kepada putraku semacam quality time bersama.
aku juga merasa sedih dengan suamiku bahkan sedikit kecewa, aku merasa hidup
sendiri dalam membesar, mendidik dan memberi kasih sayang anak-anakku, aku
harus bekerja dikantor dan di rumah sekaligus, konflik waktu bagi pasangan yang
dua-duanya bekerja mungkin sering dialami tiap pasangan, aku kadang lelah mau
ngomong dan ngomel terus tentang ini, aku sudah bosan mengutarakan hal ini
terus menerus, kadang aku merasa ditelantarkan, kami berdua sama-sama kerja,
kita sama kerja dari pagi hari dan
pulang sore, kadang udah pulang kerja, dia pergi lagi dan malam baru pulang,
kapan kita ada waktu bersama melihat perkembangan anak-anak, sedangkan aku
harus mengurusi si baby yang masih kecil, bergadang jor-joran ketika sakit, belum
lagi mengurusi putra sulungku yang super duper nakal, dari rewel ngerjain
PRnya, dan segudang kekesalan yang dibuatnya, walau lelah aku bahagia bisa mengurusi
putra-putraku, ini tugas dan tanggung jawabku sebagai seorang ibu dan seorang
istri, aku jalani ini semua dengan hati yang ikhlas, kali ini aku harus ekstra sabar dan hanya hal ini yang
bisa kuperbuat, hal ini yang membuat aku bahagia, bahagia, melihat kelucuan
dari mereka yang sedikit menghibur hatiku, apa aku salah menuntut ini itu, aku
hanya pengen adil dan bahagia dalam malayari rumah tangga dan tanggung jawab ini bukan dipundakku sendiri, aku ingin kita
beriringan bersama-sama dalam mendidik dan membesarkan putra-putra kita hingga
dewa kelak, apa aku salah ya Allah ???
Astaghfirullah maafin aku Ya Alah hamba tidak mau menjadi orang
yang mudah putus asa, mudah mengeluh dan nggak mau menjadi manusia yang khufur akan
nikmatmu yang tak tau arti bersyukur, hamba hanyalah manusia yang khilaf yang
penuh dosa, maafin aku ya Allah
to be contiuniued..................
5 komentar:
wah, sabar ya mbak, kalo masalah anak, coba datang ke psikiater, kalo masalah suami, saya ngga tahu, belum emnikah soalnya....
tetapi menulis sesuatu yang buruk untuk dikonsumsi publik juga ngga bagus kayaknya
terimakasih ya atas segala sarannya, moga kedepan menjadi pertimbangan, sekali lagi makasih atas nasehatnya ^_^
saya gak ngerti apa apa mbak,saya juga masih bocah ikut support aja deh
Okayyy dech, makasih ya dek atas suportnya
Anda harus Bersyukur...
Anda lebih lebih lebih beruntung dari saya...
Saya anak dari keluarga Broken Home...
dan kebahagiaan bersama keluarga tidak lagi pernah saya rasa...
iri melihat Orang2 yang bisa tertawa bersama keluarga...
Posting Komentar